Rabu, 23 Januari 2013

Orang berkuasa lebih kebal terhadap penolakan


Orang berkuasa lebih kebal terhadap penolakan
Penolakan adalah hal yang pasti terasa pahit bagi semua orang. Baik dalam hal pribadi maupun dalam pekerjaan. Namun sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki kekuasaan, misalkan sebagai manajer atau kepala bagian, memiliki kulit yang lebih tebal dan lebih kebal terhadap penolakan.
Penelitian di University of California, Berkeley, menemukan bahwa orang di posisi atas lebih cepat 'move on' dari penolakan yang dihadapinya untuk kemudian mencari kesempatan yang yang bisa dilakukan.
"Orang yang memiliki kekuasaan dan kekuatan tampaknya lebih ahli menghadapi penolakan dalam kehidupan sosial mereka. Mereka lebih mudah mengatasi perasaan negatif yang diakibatkan oleh penolakan," ungkap Maya Kuehn, ketua peneliti dari UC Berkeley, seperti dilansir oleh NY Daily
Penelitian ini dilakukan dengan mengamati 445 orang dewasa pria dan wanita dalam lima rangkaian eksperimen baik di tempat kerja maupun dalam hubungan romantis.
Hasilnya, ketika merasa tertolak, orang yang memiliki jabatan rendah merasakan perasaan negatif yang lebih besar, sementara orang dengan jabatan tinggi merasa lebih santai dan mulai berpikir mencari cara lain untuk berinteraksi dengan rekan kerjanya.
Sementara itu, dalam eksperimen yang berkaitan dengan hubungan romantis menunjukkan bahwa pasangan yang memiliki sedikit kekuasaan dalam hubungan tersebut merasa lebih negatif ketika berdiskusi dan menentukan solusi. Sementara pasangan yang lebih mendominasi terlihat bersemangat dalam mempersuasi pasangannya untuk menerima idenya.
Penelitian berbeda menunjukkan bahwa orang yang memiliki kekuasaan lebih sedikit tersenyum, senang menginterupsi orang lain, dan berbicara dalam suara yang lebih tinggi.

0 komentar:

Posting Komentar

Labels